Sekilas info dari gerakan feminis di Perancis:
Demo menuntut ketersediaan pembalut dan tampon di penjara.
Sebanyak 3,6 % dari total populasi narapidana di Perancis adalah perempuan, dan mereka luput dari perhatian. Harga pembalut dan tampon sangat mahal di penjara-penjara di Perancis (2 – 5x lipat), karena biasanya penjara mengambil barang-barang ini dari mini market terdekat, yang jelas harganya jauh lebih mahal dibandingkan harga pabrik ataupun hipermarket.
Padahal setiap bulannya perempuan yang belum menopause tentu membutuhkan pembalut dan atau tampon; bisa dibilang pembalut dan tampon termasuk kebutuhan pokok perempuan.
Tambahan lagi, banyak narapidana perempuan tidak mendapatkan dukungan (finansial) dari keluarga. Perempuan masuk penjara merupakan aib bagi keluarga, keluarga lebih mudah menerima jika suami atau anak/saudara laki-laki yang di penjara ketimbang istri atau anak/saudara perempuan.
Pada foto tertera tampak gambar tampon (merah putih) – dan kalimat dengan permainan kata : Précarité menstruelle en prison, l’état se tamponne
Georgette Sand, kelompok feminis bergaya humoris mengajak masyarakat bergabung hari Rabu, 11 november 2019, pukul 15 di Place du Châtelet, Paris, menuntut penurunan pajak pertambahan nilai untuk produk pembalut dan tampon.
Di bawah ini adalah video klip dari Dalida, penyanyi terkenal di tahun 1960 an, berjudul Laissez moi danser (biarkan saya berdansa) ditulis ulang menjadi Laissez moi saigner (diartikan kata per kata : biarkan saya berdarah)…
Laissez moi saigner, sans me juger sans me sur-taxer (tanpa menghakimi, tanpa membebani saya dengan pajak berlebihan).
0 comments on “Biarkan Saya Berdarah”