Aku hidup dalam benci dan memaafkan
Aku berdiri di antara pengkhianatan
Aku berdiam di tengah cinta dan kesalahan
Tak ada yang hilang atau berkurang
Tetap utuh, semurni embun nirwana
Heran, mengapa dia, dia, dia, juga dia mengira
Aku di sana untuk mereka
Tidakkah dia, dia, dia, juga dia
Dapat merasa
Jiwaku tak bersama mereka
Binarku tak pernah sekejap jua
Senyumku antara iba dan gundah
Heran tak bisa mereka percaya kata
Mereka bilang ku berkilah
Aku bisa, aku punya
Ah biarkan mereka lelah dalam kerlip erotomania
Alfa dan omega,
Hanya kita berdua
Dalam dekapan sayap-sayap malaikat surga
hehehe..
buat sapa ne kk ??
LikeLike
hhhmmm…. dia, dia, dia juga dia….
menangkap emosi dan penekanan disitu ketika membacanya
LikeLike
like this one, Wat 🙂
LikeLike
bagus puisinya… 🙂
LikeLike
trm ksh 🙂
LikeLike