Maria, Bunda Yesus, senantiasa digambarkan sebagai seorang perawan yang melahirkan Yesus. Dampak penokohan seperti ini sangat luar biasa akhirnya dalam menuntut virginitas perempuan. Terlepas dari nilai masing-masing pribadi dalam menyikapi virginitas, sangat disayangkan jika Maria hanya dikaitkan dengan keperawanan. Padahal Maria memiliki banyak kekuatan yang membuatnya layak dijadikan sebagai teladan.
Sayang kita tidak pernah membahas ataupun sekedar mempertanyakan bagaimana perjuangan Maria ketika itu dalam menghadapi cemoohan masyarakat karena telah mengandung padahal belum menikah. Atau perjuangannya ketika ia harus menjadi orangtua tunggal yang merawat dan mengasuh Yesus setelah suaminya meninggal dunia. Atau kekuatan Maria sebagai ibu, yang mampu mendorong Yesus melakukan mujizatNya yang pertama (mengubah air menjadi anggur). Padahal sebelumnya Yesus menolak karena waktuNya belum tiba.
Menurut saya, membahas perjuangan hidup Maria dibandingkan keperawanannya akan lebih memberi semangat pada kaum perempuan untuk menunjukkan potensi-potensinya. Amat disayangkan saat ini sebutan Maria, Sang Perawan (The Virgin Mary) menjadi lebih terkenal dibandingkan kekuatan Maria lainnya.
0 comments on “Kekuatan Maria”